Selasa, 28 Juni 2016

MENGAGUMI TANPA DICINTAI part 2




“adek kelas kita, cantik-cantik ceweknya bro” aku pun tersenyum melihatnya, dan tidak sebar melihat orang-orang baru di sekolah, aku begegas masuk ke sekolah, dan rasanya aku seperti pertama sekali datang ke sekolah ini, melihat teman-teman baru, orang-orang baru, rasanya tidak ada satu orangpun yang aku kenali walupun ada yang menyapaku beberapa orang, aku hanya tersenyum karna merasa wajahnya terasa asing bagiku dan ditambah lagi rasa agak malu, ingin cepat-cepat rasanya sampai kekamar, namun akibat terburu-buru, kakiku pun tersandung batu, aku meringis kesakitan, namun dalam sekejap ringisanku terhenti ketika melihat semua mata orang tertuju padaku, aku merasakan wajahku memerah padam, aku bergegas berdiri dan berpura-pura tidak ada kejadian apa-apa, Gabriel hanya tersenyum melihatku seakan ia sedang menikmati pertunjukan sirkus yang gagal, aku jadi jengkel dibuatnya.dan saat aku hendak melanjutkan langkahku, aku tiba-tiba berhenti, mataku tidak bisa berkedip, jantungku berdegup kencang, “yatuhan cantiknyaaaa” fikirku dalam hati, ia semakin dekat dan jantungku semakin berdebar-debar, ia semakin dekat, semakin  dekat, dan lewat begitu saja, namun aku terus memandanginya,
“woyy jer, ayo cepet!!” aku tersentak dan kaget, “iya,iya iya!!”Gabriel menghentikan halusinasiku aku semakin jengkel dibuatnya.Ternyata aku dan Gabriel ternyata satu kamar di lantai dua gedung asrama . sesampainya  di kamar,aku menghempaskan tubuhku ke atas ranjang, aku sungguh merasa lelah dan ingin istirahat, namun entah mengapa aku langsung terbayang dengan wajah dan senyum cewek cantik tadi, berbagai pertanyaan pun muncul dalam hatiku, siapa namanya? Di jurusan apakah dia?, rasa penasaran dan kegelisahanpun timbul, membuat rasa lelahku pun hilang, aku berdiri dan berlari keluar kamarku, berlari ketempat aku jatuh tadi,aku mencari orang yang sudah menggangu istirahatku, dan menggangu fikiranku, aku terus mencari menoleh kesana kemari seperti orang kehilangan sesuatu yang berharga, ia pun tiba-tiba muncul dengan teman-temanya, ia tersenyum bersamaan dengan temannya, senyumannya sungguh manis, jantungku berdebar kencang kembali, kakiku tiba-tiba tidak bisa kugerakkan, aku seperti sebuah patung di tenggah taman bunga yang indah,  ia semakin medekat dan mendekat , membuat jantungku semakin kencang berdetak, aku seperti orang kebingungan, dan salah tingkah, ia dan teman-temannya tertawa melihat aku yang sedang salah tingkah “ah malunya” fikirku dalam hati,
“woy jer, tolong bantu aku membawakan ini” salah seorang teman yang tidak asing bagiku, dia adalah adit, ia seperti orang pindah rumah, kedua tangannya menggenggam ransel, di bagian punggunnya juga ada ransel besar, aku tersenyum dan medekatinya lalu mengambil satu ransel kecil di tangan kirinya, ransel kecil saja beratnya seperti di isi batu “kau pindah rumah ya?” tanyaku sambil terus memandangi gadis cantik tadi sampai menghilang, aku menoleh kearah wajahnya yang merah padam seperti orang kepanasan di tengah gurun pasir “udah bawa aja, berat ini” jawabnya dengan susahpayah, akupun tertawa sambil menuju kamarnya.
Kringgg,kringgg,kirngg kirngg……. Terdengar suara bel berbunyi, seperti biasanya kami mengadakan baris sebelum makan atau di sebut apel malam sebelum makan malam, namun kali ini suasananya pasti berbeda, karna akan lebih ramai lagi, terlihat teman-teman satu kelasku sudah berkumpul, mereka tertawa dan bercanda, sepertinya mreka masing-masing bercerita pengalaman mereka waktu tiga bulan PKL, akupun ikut bergabung dengan mereka, akan tetapi rasa penasaran pun muncul kembali di benakku, aku kembali seperti orang yang mencari barang berharga yang menghilang, tiba-tiba saja, debuggg… seseorang menabrakku dari blakang, rasanya sakit sekali, aduh sakit sekali rasanya… aku sedikit marah dan berbalik ingin marah, “kal…..” ohh tuhan dia manis sekali, seluruh tubuhku kaku, tak dapat bergerak, aku janya terpaku melihatnya “aduh kak, maaf ya, saya tidak sengaja” ahh ya Tuhaann suaranya… membuatku terpaku tanpa kata,
“kak…?”
” hey kak?”
”ah.. i..iya aku ga apa kok”
 aku jadi salah tingkah, “cieeee jeris, coba lihat wajahnya, jadi merah tuu” salah seorang teman sekelasku menunjuk langsung kearah wajahku, membuatku semakin salah tingkah,karna  ia juga kelihatannya malu,iapun berlari kearah teman-temannya berkumpul,  ”hari ini sepertinya hari yang sangat spesial bagiku” fikirku dalam hati
Bangun di pagi hari, membuatku seperti belajar dari awal lagi, akibat liburan terlalu lama bangun kesiangan, sulit rasanya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar kamar, dan tiba-tiba dalam hitungan detik semua teman sekamarkupun melompat dan pura-pura sibuk membersihkan tempat tidur, langkah kaiki itu semakin dekat, dan tok…tok….tok.. suara gedoran pintu pun terdengar, kami saling menatap satu sama lain, dan terdengar lagi tok…tok…tokkk.. suaranya sedikit lebih keras, denga perlahan aku mendekati pintu dan membukanya,
“ahhh ternya kalian sudah bangun, ayo cepat beresi tempat tidurnya lalu mandi”
 ahh hatiku lega ternyata dia sudah jauh lebih berubah, biasanya ia akan teriak dari luar kamar, dia adalah pengelola asrama kami,
“baik pak,”
 jawabku, aku melihat teman-temanku mereka seperti tidak percaya, dan kebingungan, lalu orang itu pun pergi, kami masih saling menatap dan masih tidak percaya,
“wah… biasanya dia langsung membentak kita”
 cetus Gabriel sambil kebingungan,
“ahh kita kan sudah tidak kelas sepuluh lagi”
 jawabku sambil menuju kamar mandi dan bergegas untuk mandi, ah seketika wajah wanita itu muncul lagi dalam ingatanku, aku tersenyum-senyum sendiri, ah rasanya senang sekali, membuatku lupa waktu.

BERSAMBUNG

Tags:

0 Responses to “ MENGAGUMI TANPA DICINTAI part 2 ”

Posting Komentar

Subscribe

Donec sed odio dui. Duis mollis, est non commodo luctus, nisi erat porttitor ligula, eget lacinia odio. Duis mollis

© 2013 Jr.blog . All rights reserved.
Designed by SpicyTricks